Sabtu, 17 Desember 2016

Info biaya bubblegumdaycare per 08 Mei 2017

Daycare Depok, - BUBBLEGUM Daycare
Grand Depok City Cluster Anggrek II Blok B1 No. 17

Bunda ditha

0-8-5-6-7-0-1-8-8-6-6



BIAYA  BIAYA
update 8 Mei 2017


Ayah dan bunda tidak perlu khawatir, karena Bubblegum Daycare menyediakan fasilitas terbaik dengan harga sangat terjangkau sebagai bagian dari visi sosialnya

  1. Biaya Pengasuhan Anak ( 15 bln atau sudah bisa jalan s. d 6 tahun )
Paket Fullday

JENIS PEMBAYARAN

BIAYA
Bulanan
Rp 900.000
(Pk.07.00 s/d 17.00)

Rp 1.100.000
(Pk 07.00 s/d 19.00)

Paket Special Rp 1.300.000
(Untuk Bayi dibawah 15 Bulan /blm bs jalan
Pk.07.00 s/d 17.00)
Mingguan
call us
Harian
Rp  75.000
           
Paket Halfday  ( 1-5 jam )

JENIS PEMBAYARAN

BIAYA
Bulanan
Rp 650.000
Mingguan
call us
Harian
Rp  50.000

  1. Biaya Overtime
Keterlambatan penjemputan dikenakan Rp 15.000 per jam  atau Rp 7500/ 30 menit, diberikan toleransi selama 15 menit


  1. Biaya Tambahan
Biaya tambahan dikenakan untuk orang tua yang hendak menitipkan anaknya pada hari sabtu, biaya yang dikenakan adalah biaya harian  Rp 70.000 ( blm termasuk makan pagi & siang @Rp 20.000 )

Biaya yang tercantum diatas belum termasuk :
*      Uang Pemeliharaan Fasilitas  Rp 850.000 ( dibayarkan sekali saja seumur hidup kecuali off lebih dari 6 bulan )
*      Biaya Pendaftaran Rp 250.000.(dibayarkan hanya pertama kali ketika pendaftaran) 
*      Uang Makan / Catering Anak Rp 330.000 per bulan ( 2x makan + 2 x snack)
*      Susu, Popok / Diapers, Obat2an khusus
*      Sarapan Pagi harap disiapkan dari rumah / boleh dimakan di rumah atau di daycare

Daycare Depok, - BUBBLEGUM Daycare
Grand Depok City Cluster Anggrek II Blok B1 No. 17

Bunda ditha

0-8-5-6-7-0-1-8-8-6-6



BIAYA  BIAYA
update 8 Mei 2017


Ayah dan bunda tidak perlu khawatir, karena Bubblegum Daycare menyediakan fasilitas terbaik dengan harga sangat terjangkau sebagai bagian dari visi sosialnya

  1. Biaya Pengasuhan Anak ( 15 bln atau sudah bisa jalan s. d 6 tahun )
Paket Fullday

JENIS PEMBAYARAN

BIAYA
Bulanan
Rp 900.000
(Pk.07.00 s/d 17.00)

Rp 1.100.000
(Pk 07.00 s/d 19.00)

Paket Special Rp 1.300.000
(Untuk Bayi dibawah 15 Bulan /blm bs jalan
Pk.07.00 s/d 17.00)
Mingguan
call us
Harian
Rp  75.000
           
Paket Halfday  ( 1-5 jam )

JENIS PEMBAYARAN

BIAYA
Bulanan
Rp 650.000
Mingguan
call us
Harian
Rp  50.000

  1. Biaya Overtime
Keterlambatan penjemputan dikenakan Rp 15.000 per jam  atau Rp 7500/ 30 menit, diberikan toleransi selama 15 menit


  1. Biaya Tambahan
Biaya tambahan dikenakan untuk orang tua yang hendak menitipkan anaknya pada hari sabtu, biaya yang dikenakan adalah biaya harian  Rp 70.000 ( blm termasuk makan pagi & siang @Rp 20.000 )

Biaya yang tercantum diatas belum termasuk :
*      Uang Pemeliharaan Fasilitas  Rp 850.000 ( dibayarkan sekali saja seumur hidup kecuali off lebih dari 6 bulan )
*      Biaya Pendaftaran Rp 250.000.(dibayarkan hanya pertama kali ketika pendaftaran) 
*      Uang Makan / Catering Anak Rp 330.000 per bulan ( 2x makan + 2 x snack)
*      Susu, Popok / Diapers, Obat2an khusus
*      Sarapan Pagi harap disiapkan dari rumah / boleh dimakan di rumah atau di daycare

Minggu, 21 Agustus 2016

Info kuota per tanggal 05 Mei 2017

SEMANGAT PAGI
Bubblegum daycare and early educational center
Grand depok city boulevard cluster anggrek 2 blok B1 no 17
08567018866


Dear ayah dan bunda, selamat tahun baru, per tgl 05 Mei , Kuota pengasuhan yang masih tersedia adalah sebagai berikut:
1. Baby berusia 10 bulan ke bawah telah FULL
2. Bayi berusia 11 s.d 14 bulan kuota FULL
3. Toodler (di atas 14 bln / udah bisa berjalan) masih tersisa 1 orang lagi

Dengan di-handle oleh 5 bunda guru, kami sangat berkomitmen untuk menjaga rasio pengasuhan max 1:3 agar buah hati selalu mendapatkan perhatian penuh, sehingga kuota kami sangat-sangat terbatas.

Untuk itu kami mohon maaf apabila saat ini kami tidak bisa memenuhi permintaan ayah dan penambahan kuota terutama untuk baby berusia 10 bulan ke bawah mengingat kuota telah FULL.

Untuk survei di sabtu dan minggu, mohon agar dikonfirmasi pada hari jumat sebelumnya (tidak mendadak) mengingat pada sabtu dan minggu bubblegum daycare libur sehingga owner maupun bunda guru tidak standby di daycare.


Ayo jgn sampai kehabisan. Salam bubblegum.
SEMANGAT PAGI
Bubblegum daycare and early educational center
Grand depok city boulevard cluster anggrek 2 blok B1 no 17
08567018866


Dear ayah dan bunda, selamat tahun baru, per tgl 05 Mei , Kuota pengasuhan yang masih tersedia adalah sebagai berikut:
1. Baby berusia 10 bulan ke bawah telah FULL
2. Bayi berusia 11 s.d 14 bulan kuota FULL
3. Toodler (di atas 14 bln / udah bisa berjalan) masih tersisa 1 orang lagi

Dengan di-handle oleh 5 bunda guru, kami sangat berkomitmen untuk menjaga rasio pengasuhan max 1:3 agar buah hati selalu mendapatkan perhatian penuh, sehingga kuota kami sangat-sangat terbatas.

Untuk itu kami mohon maaf apabila saat ini kami tidak bisa memenuhi permintaan ayah dan penambahan kuota terutama untuk baby berusia 10 bulan ke bawah mengingat kuota telah FULL.

Untuk survei di sabtu dan minggu, mohon agar dikonfirmasi pada hari jumat sebelumnya (tidak mendadak) mengingat pada sabtu dan minggu bubblegum daycare libur sehingga owner maupun bunda guru tidak standby di daycare.


Ayo jgn sampai kehabisan. Salam bubblegum.

Minggu, 12 Juni 2016

Mengatasi Anak Terlambat Berbicara

Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Terlambat BerBicara

 

Terdapat 2 hal proses terjadinya anak berbicara, yaitu proses sensoris dan motorik. Aspek sensoris meliputi pendengaran, penglihatan, dan rasa raba berfungsi untuk memahami apa yang didengar, dilihat dan dirasa. Aspek motorik yaitu mengatur laring, alat-alat untuk artikulasi, tindakan artikulasi dan laring yang bertanggung jawab untuk pengeluaran suara.
Normalnya anak usia 1,5 tahun sudah bisa mengucapkan minimal 5 kata secara konsisten seprti memanggil mama, papa, ini, itu, apa, nggak. Saat memasuki usia 2 tahun anak sudah mampu merangkai kata. Semisal : bikin susu, susu tumpah, mau makan, dll, kemudian akan berkembang apabila umur anak lebih dari 2thn, biasanya sudah dapat mengucapkan 1 kalimat sederhana seperti, lampu mobil mati, kucing lagi bobo,dll.
Seorang anak digolongkan terlambat berbicara jika umur anak sudah mencapai >2 atau 3 tahun tapi belum juga bisa berbicara dengan lancar atau hanya bisa mengucapkan potongan kata saja.
Anak yang mengalami keterlambatan bicara sebenarnya memiliki soaial-emosional dan perkembangan intelegensi yang normal seperti anak lainnya. Masalah anak terlambat bicara dialami 5-10 persen anak-anak usia prasekolah dan cenderung lebih sering dialami anak laki-laki ketimbang perempuan.

Keterlambatan bicara pada anak bisa disebabkan berbagai faktor, antara lain:
1. Mengalami hambatan pendengaran (  Untuk Kasus-kasus tertentu )
Bila anak mengalami kesulitan dalam pendengaran, secara otomatis menyebabkan anak kesulitan meniru, memahami, dan menggunakan bahasa. Masalah pendengaran pada anak biasanya disebabkan adanya infeksi telinga.
2. Hambatan perkembangan otak
Adanya gangguan pada daerah oral-motor di otak mengakibatkan ketidakefisienan  hubungan di daerah otak yang berperan untuk menghasilkan bicara. Sehingga kondisi ini dapat menyebabkan anak kesulitan menggunakan bibir, lidah, dan rahang untuk menghasilkan bunyi.
3. Adanya masalah keturunan
Keterlambatan bicara juga bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan. Meski belum ada penelitian yang bisa membuktikan kebenarannya, tapi biasanya anak yang terlambat bicara ternyata memiliki riwayat keluarga yang mengalami gangguan yang sama.
4. Minimnya komunikasi dengan anak sebaya / seumuran

Biasanya anak bisa terbantu dengan teman-teman sebaya mereka yang lebih dulu bisa berbicara. Biasany, apabila berada di komunitas anak-anak yang lebih dulu dapat berbicara dengan lancer anak cenderung ingin mengikuti agar dapat berinteraksi.

5. Komunikasi dengan orangtua yang kurang tepat.
Interaksi dan komunikasi antara orangtua dengan anak bisa menstimulasi anak untuk memperbanyak kosa katanya. Sayangnya, beberapa orangtua tidak menyadari jika cara berkomunikasi mereka berpengaruh terhadap perkembangan anak, Berkomunikasi dengan anak tidak hanya sekedar memerintah sang anak, misal : menyuruh bobo, menyuruh mencuci kaki, dlll. 

Komunikasi yang baik antara orangtua dengan anak,  yaitu :
1.      Dengan mengajak ngobrol sang anak, semisal ingin mengajak bobo :
Raizel bobo! ( Kurang tepat )
Raizel sini deh mama mau nanya, raizel udah ngantuk belum? Ayo bobo sama mama.      ( Lebih tepat )
2.      Usahakan untuk menatap mata sang anak, agar komunikasi terjalin 2 arah, sehingga anak dapat merespon, walaupun hanya sekedar anggukan. Atauw celotehan.
3.      Ajaklah anak berbicara dengan kalimat yang cukup panjang dan jelas, agar anak dapat mengikuti dengan mudah.
4.      Jangan berbicara terlalu cepat.
5.      Mainkan nada berbicara anda dengan menirukan cara orang berdongeng ( Biasanya anak lebih tertarik untuk mengikuti )
6.      Usahakan anak melihat gerakan bibir Anda ketika mengucapkan kata-kata tersebut. Misalnya, susu bukan cucu, minum bukan mik atu num, makan bukan maem atau mamam.

5. Faktor Televisi
Anak yang sering menonton televisi akan menjadi pendengar yang pasif, anak hanya menerima tanpa harus mencerna dan memproses informasi yang masuk. Menonton televisi juga bisa membuat anak menjadi traumatis karena menyaksikan tayangan yang berisi adegan perkelahian, kekerasan, dan seksual.


Jika orangtua sudah menyadari adanya gejala keterlambatan bicara pada anak, maka sebaiknya lakukan hal berikut ini:
1. Konsultasikan anak ke dokter atau psikolog tentang tumbuh kembang anak, bicarakan pada para ahli tentang tumbuh kembang anak dan kemampuan apa saja yang sudah bisa dikuasainya.
2. Berikan anak kesempatan untuk berinteraksi dan bermain dengan teman-teman sebayanya. Kegiatan ini bisa memotivasi anak untuk belajar bicara karena bermain dengan anak-anak lainnya membutuhkan kemampuan komunikasi verbal.
Bisa dengan memasukkan anak di kelompok bermain seperti Daycare, Playgroup, Bimbingan Belajar, dll
3. Ibu bisa menstimulasi anak dengan mengajaknya berkomunikasi meskipun anak belum mampu berbicara dengan baik. Ibu bisa mengajak anak untuk membacakan dongeng dan bernyanyi. Apabila tidak dapat melakukan sendiri, dapat memasukkan anak ke Komunitas dengan kegiatan-kegiatan seperti itu, misalnya Daycare, Playgroup, Bimba,dll.

Keuntungan Mengajak anak untuk mengikuti 
kegiatan di Daycare

Dua studi baru menemukan bahwa  daycare  dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan meningkatkan sistem imun anak. 
Studi pertama memerlihatkan, anak yang dititipkan di TPA secara signifikan tidak memiliki keterlambatan bicara pada usia 3 dibandingkan mereka yang hanya diawasi di rumah oleh orang tua atau baby sitter. 
“Anak pada umur 1 dan 1,5 tahun yang kesehariannya di daycare umumnya dapat menerima stimulasi bahasa secara intensif dari anak-anak seumurannya dibandingkan mereka yang hanya tinggal di rumah. Hal ini akan lebih membantu kemampuan mereka berbahasa,” kata Ratib Lekhal, kandidat doktor di Norwegian Institute of Public Health, Depertement of Children and Adolescent Mental Health. 
Kedekatan antar anak di daycare juga dapat membantu meningkatkan kesehatan anak. Studi kedua yang dipublikasikan di The Archives of Pediatric and Adolescent Medicine, mendapati bahwa anak yang berada di daycare lebih sering terserang infeksi pernapasan dan telinga, tapi pada umur 5, mereka memiliki pertahanan dan imunitas lebih daripada anak yang hanya

Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Terlambat BerBicara

 

Terdapat 2 hal proses terjadinya anak berbicara, yaitu proses sensoris dan motorik. Aspek sensoris meliputi pendengaran, penglihatan, dan rasa raba berfungsi untuk memahami apa yang didengar, dilihat dan dirasa. Aspek motorik yaitu mengatur laring, alat-alat untuk artikulasi, tindakan artikulasi dan laring yang bertanggung jawab untuk pengeluaran suara.
Normalnya anak usia 1,5 tahun sudah bisa mengucapkan minimal 5 kata secara konsisten seprti memanggil mama, papa, ini, itu, apa, nggak. Saat memasuki usia 2 tahun anak sudah mampu merangkai kata. Semisal : bikin susu, susu tumpah, mau makan, dll, kemudian akan berkembang apabila umur anak lebih dari 2thn, biasanya sudah dapat mengucapkan 1 kalimat sederhana seperti, lampu mobil mati, kucing lagi bobo,dll.
Seorang anak digolongkan terlambat berbicara jika umur anak sudah mencapai >2 atau 3 tahun tapi belum juga bisa berbicara dengan lancar atau hanya bisa mengucapkan potongan kata saja.
Anak yang mengalami keterlambatan bicara sebenarnya memiliki soaial-emosional dan perkembangan intelegensi yang normal seperti anak lainnya. Masalah anak terlambat bicara dialami 5-10 persen anak-anak usia prasekolah dan cenderung lebih sering dialami anak laki-laki ketimbang perempuan.

Keterlambatan bicara pada anak bisa disebabkan berbagai faktor, antara lain:
1. Mengalami hambatan pendengaran (  Untuk Kasus-kasus tertentu )
Bila anak mengalami kesulitan dalam pendengaran, secara otomatis menyebabkan anak kesulitan meniru, memahami, dan menggunakan bahasa. Masalah pendengaran pada anak biasanya disebabkan adanya infeksi telinga.
2. Hambatan perkembangan otak
Adanya gangguan pada daerah oral-motor di otak mengakibatkan ketidakefisienan  hubungan di daerah otak yang berperan untuk menghasilkan bicara. Sehingga kondisi ini dapat menyebabkan anak kesulitan menggunakan bibir, lidah, dan rahang untuk menghasilkan bunyi.
3. Adanya masalah keturunan
Keterlambatan bicara juga bisa dipengaruhi oleh faktor keturunan. Meski belum ada penelitian yang bisa membuktikan kebenarannya, tapi biasanya anak yang terlambat bicara ternyata memiliki riwayat keluarga yang mengalami gangguan yang sama.
4. Minimnya komunikasi dengan anak sebaya / seumuran

Biasanya anak bisa terbantu dengan teman-teman sebaya mereka yang lebih dulu bisa berbicara. Biasany, apabila berada di komunitas anak-anak yang lebih dulu dapat berbicara dengan lancer anak cenderung ingin mengikuti agar dapat berinteraksi.

5. Komunikasi dengan orangtua yang kurang tepat.
Interaksi dan komunikasi antara orangtua dengan anak bisa menstimulasi anak untuk memperbanyak kosa katanya. Sayangnya, beberapa orangtua tidak menyadari jika cara berkomunikasi mereka berpengaruh terhadap perkembangan anak, Berkomunikasi dengan anak tidak hanya sekedar memerintah sang anak, misal : menyuruh bobo, menyuruh mencuci kaki, dlll. 

Komunikasi yang baik antara orangtua dengan anak,  yaitu :
1.      Dengan mengajak ngobrol sang anak, semisal ingin mengajak bobo :
Raizel bobo! ( Kurang tepat )
Raizel sini deh mama mau nanya, raizel udah ngantuk belum? Ayo bobo sama mama.      ( Lebih tepat )
2.      Usahakan untuk menatap mata sang anak, agar komunikasi terjalin 2 arah, sehingga anak dapat merespon, walaupun hanya sekedar anggukan. Atauw celotehan.
3.      Ajaklah anak berbicara dengan kalimat yang cukup panjang dan jelas, agar anak dapat mengikuti dengan mudah.
4.      Jangan berbicara terlalu cepat.
5.      Mainkan nada berbicara anda dengan menirukan cara orang berdongeng ( Biasanya anak lebih tertarik untuk mengikuti )
6.      Usahakan anak melihat gerakan bibir Anda ketika mengucapkan kata-kata tersebut. Misalnya, susu bukan cucu, minum bukan mik atu num, makan bukan maem atau mamam.

5. Faktor Televisi
Anak yang sering menonton televisi akan menjadi pendengar yang pasif, anak hanya menerima tanpa harus mencerna dan memproses informasi yang masuk. Menonton televisi juga bisa membuat anak menjadi traumatis karena menyaksikan tayangan yang berisi adegan perkelahian, kekerasan, dan seksual.


Jika orangtua sudah menyadari adanya gejala keterlambatan bicara pada anak, maka sebaiknya lakukan hal berikut ini:
1. Konsultasikan anak ke dokter atau psikolog tentang tumbuh kembang anak, bicarakan pada para ahli tentang tumbuh kembang anak dan kemampuan apa saja yang sudah bisa dikuasainya.
2. Berikan anak kesempatan untuk berinteraksi dan bermain dengan teman-teman sebayanya. Kegiatan ini bisa memotivasi anak untuk belajar bicara karena bermain dengan anak-anak lainnya membutuhkan kemampuan komunikasi verbal.
Bisa dengan memasukkan anak di kelompok bermain seperti Daycare, Playgroup, Bimbingan Belajar, dll
3. Ibu bisa menstimulasi anak dengan mengajaknya berkomunikasi meskipun anak belum mampu berbicara dengan baik. Ibu bisa mengajak anak untuk membacakan dongeng dan bernyanyi. Apabila tidak dapat melakukan sendiri, dapat memasukkan anak ke Komunitas dengan kegiatan-kegiatan seperti itu, misalnya Daycare, Playgroup, Bimba,dll.

Keuntungan Mengajak anak untuk mengikuti 
kegiatan di Daycare

Dua studi baru menemukan bahwa  daycare  dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan meningkatkan sistem imun anak. 
Studi pertama memerlihatkan, anak yang dititipkan di TPA secara signifikan tidak memiliki keterlambatan bicara pada usia 3 dibandingkan mereka yang hanya diawasi di rumah oleh orang tua atau baby sitter. 
“Anak pada umur 1 dan 1,5 tahun yang kesehariannya di daycare umumnya dapat menerima stimulasi bahasa secara intensif dari anak-anak seumurannya dibandingkan mereka yang hanya tinggal di rumah. Hal ini akan lebih membantu kemampuan mereka berbahasa,” kata Ratib Lekhal, kandidat doktor di Norwegian Institute of Public Health, Depertement of Children and Adolescent Mental Health. 
Kedekatan antar anak di daycare juga dapat membantu meningkatkan kesehatan anak. Studi kedua yang dipublikasikan di The Archives of Pediatric and Adolescent Medicine, mendapati bahwa anak yang berada di daycare lebih sering terserang infeksi pernapasan dan telinga, tapi pada umur 5, mereka memiliki pertahanan dan imunitas lebih daripada anak yang hanya

Rabu, 27 Januari 2016

BIOGRAFI DAN PROFIL OWNER



 “...Jangan melihat usaha / bisnis sebagai sumber keuanganmu, tetapi lihatlah sebagai sumber kebahagiaanmu; lakukan dengan hati, sehingga apa yang kita lakukan itu benar-benar menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi diri kita. Bukan demi pencitraan ataupun media untuk menjatuhkan pihak lain..”



   BIOGRAFI & PROFIL LENGKAP OWNER   

BUBBLEGUM KIDS Daycare & Early Education Center


Hard Work will never betray you – [ Kerja keras tak akan mengkhianati hasil ] hal itulah yang sudah dibuktikan oleh pengusaha muda berdarah Yogyakarta, yakni Bunda Dita ( begitu ia dipanggil di Daycare miliknya ) Sang Pendiri BUBBLEGUM KIDS Daycare & Early Education Center ini mempunyai semangat pantang menyerah dalam mengembangkan usahanya. Bernama lengkap Meyditha Kartikasari, SE., MM. ini dilahirkan pada tanggal 3 Mei 1986 di timur Indonesia, tepatnya di kota Jayapura, Papua. Mengenyam bangku pendidikan SMU di SMU Bosa Yogyakarta & Sarjana di Universitas Atmajaya Yogyakarta, kemudian melanjutkan jenjang S2-nya di Universitas Tarumanagara Jakarta. Ia terlahir dari keluarga yang berkecukupan dan biasa saja dan tidak terlalu menuntut dalam memikirkan masa depan, tidak ada yang begitu spesial dalam dirinya sampai Tuhan benar-benar mengujinya.

Setelah lulus dari program Master of Management, beliau memulai karir dalam bidang marketing, kemudian beralih profesi di bidang entertain, memiliki beberapa prestasi di dunia modeling, sempat menekuni seni peran pada beberapa FTV, film indie dan membintangi beberapa TVC (iklan), kemudian meninggalkan dunia seni, dikarenakan memulai kehidupan berumahtangga bersama seorang Kepala Seksi Penilaian - Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yakni Bpk Fransiscus Raja Doly, ST., M.Ec.Dev.

 Bersama para talent dan crew dalam salah satu TVC Shoot   

Seperti kebanyakan ibu-ibu muda lainnya, ia mengalami dilema pasca melahirkan putra pertamanya, berbagai pilihan datang, antara, kembali mengejar karir di kantor, atau menjalankan bisnis seperti halnya kedua orangtua dan saudara-saudaranya. Namun kedua kegiatan tersebut mempunyai konsekuensi yaitu harus rela meninggalkan buah hatinya di rumah bersama sang pengasuh. Tentu sangat sedih jika harus kehilangan moment-moment berharga bersama buah hati tercinta. 

Bunda ditha kemudian berupaya mencari solusi agar anaknya tetap mendapat pengasuhan yang baik ketika ia harus kembali bekerja. Berbekal sharing pengalaman teman-teman suaminya yang telah lebih dahulu mendaftarkan anaknya di sebuah Daycare, akhirnya beliau memutuskan untuk menitipkan anaknya pada Daycare. Perburuan Bunda Dita dan suami mulai mencari daycare yang sesuai dengan keinginan mereka pun dimulai. Berbagai daycare di depok telah dikunjungi tetapi perjalanan mencari daycare yang pas di hati ini tidak membuahkan hasil, dimana beliau ingin sekali menemukan Daycare dengan program belajar & bermain (agar sistem motorik buah hatinya berkembang dengan baik), memiliki bunda guru yang bisa menjaga dan memiliki pola asuh yang baik, kebersihan dan keamanan yang terjaga, serta tentunya bersahabat dengan kantong mereka.

Sempat berputus asa dalam hal mencari partner pengasuhan dan pendidikan anak, tetapi dengan bermodalkan keberanian dan dukungan teman-teman yang juga memiliki keluhan yang sama, maka hal inilah yang menimbulkan gagasan untuk mendirikan daycare dengan berbagai kriteria tersebut. Setali tiga uang, sang suami tercinta pun sangat antusias mendukung idenya, mengingat sang suami pun sangat menyukai dunia anak-anak terbukti beliau pernah bekerja part time pada sebuah TK Internasional di Surabaya ketika mengeyam pendidikan S1-nya.

 “ Saya tahu, pastinya banyak sekali orangtua yang tidak tega meninggalkan buah hatinya dengan pengasuh di rumah, dengan pola asuh yang tidak kita ketahui apakah sudah sesuai atau tidak….., apakah pendidikan yang didapat buah hati kita sudah terpenuhi / sesuai dalam tahap perkembangan mereka.
Banyak daycare yang murah meriah tetapi tidak semua dapat memenuhi kebutuhan anak dalam hal perkembangan sistem motorik mereka, sangat disayangkan apabila kita lebih memilih untuk mengorbankan usia Emas Buah Hati kita.
"Kecerdasan seorang anak terbentuk sejak dini, yaitu pada masa keemasan mereka, masa dimana mereka ingin tahu segala hal.“


Oleh karena itu, berbekal sisa tabungan yang dimilikinya, beliau mulai fokus pada usaha jasa Daycare, dimana kegiatan barunya itu diharapkan bisa memberinya dua hal positif, yaitu Tetap berusaha, dan Tetap menjalankan kegiatan parentingnya. Sebelum memulai usahanya tersebut, Beliau juga berusaha mencari berbagai hal dan pengetahuan mengenai seluk beluk Usaha Daycare dan Parenting. Beliau terjun langsung untuk berbelanja setiap keperluan daycare seperti mainan, kasur, bantal dan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Terkait permodalan, Dia juga mencari bantuan dari pihak Bank untuk memulai usaha barunya. Namun, pihak Bank tak begitu saja menyetujuinya. Di titik inilah ia mulai menjalankan usaha jasa daycarenya dari nol. Di titik yang sama ini jugalah, beliau mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis jasa. Di mulai dari competitor yang melakukan persaingan tidak sehat, masalah keuangan dan sumber daya yang belum sesuai dengan kriteria yang diinginkan, terlebih lagi hambatan dari masyarakat sekitar. Dukungan suami dan kerinduan untuk menghadirkan pengasuhan terbaik untuk buah hati tercinta merupakan kunci kekuatan bagi bunda Ditha untuk bisa terus bertahan.

Bermula dari tempat sewa seadanya, beliau mulai membangun daycare semaksimal mungkin, dari mulai mengumpulkan karyawan dengan kualifikasi yang baik hingga memenuhi fasilitas yang mendukung perkembangan sistem motorik anak-anak. Berbagai masalah telah dihadapi, perjalanan dan pengalaman telah dilewati hingga saat ini beliau telah berhasil memiliki sebuah tempat yang cukup luas dengan fasilitas pendukung yang lengkap, serta kualifikasi karyawan yang memenuhi syarat sebagai partner Ayah-Bunda dalam mengasuh dan mendidik buah hati. Tentunya dengan biaya yang terjangkau.

Sampai sekarang Owner sendiri masih hobi membaca buku. Buku apa saja, baik yang bisnis maupun nonbisnis termasuk parenting.  “Setiap saya ke mall, saya selalu menyempatkan diri ke toko buku,” katanya. “Kalau naik travel, kalau tidak tidur, ya, saya selalu membaca,”. Manfaatnya banyak, selain untuk meng’update pengetahuan, juga membantu sekali dalam binis dan kegiatan sosial sehari-hari”. Satu lagi, wanita yang menguasai berbagai ketrampilan ini sangat senang belajar. Ia pernah mengikuti beberapa kursus ketrampilan seperti kursus tata rias wajah & rambut, acting & modeling, multimedia  serta mengikuti sanggar tari.

..Kalau dalam menjalankan usaha, kunci sukses saya: think, act, learn + baca, dengar, lihat. Kedua, kalau saya tidak tahu, saya tanya. Saya juga tidak merasa sungkan menceritakan kegagalan saya.

Beliau tidak pernah malu untuk belajar sesuatu dari bawah “ apapun yang kita lakukan, asal dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka tidak ada yang namanya kegiatan yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Menurut beliau ,

  “ Kesuksesan sejati itu adalah jika kita bisa bermanfaat bagi orang lain.”


Selain itu, pegangannya adalah: “do the right thing, do the thing right”. Do the right thing diartikan sebagai suatu pedoman pada pola manajemen yang baik. Dimana beliau sendiri telah lama mempelajari ilmu manajemen. Do the thing right memiliki penekanan terhadap pentingnya suatu action. “Prinsip saya, usaha dan kepentingan pribadi tidak boleh dicampur,” ujar pengagum dunia property ini.

Baginya bisnis adalah mengembangkan potensi sumber daya yang ada, responsif terhadap sesuatu hal, konsisten dan bertanggung jawab untuk kehidupan yang lebih baik, bukan sekedar materi. Prinsip dan nilai yang ia junjung sangat kuat antara lain "Continous Improvement", dimana harus terus berinovasi dan berimprovisasi dalam mengembangkan  produktivitas usahanya, dengan waktu yang lebih cepat, kualitas lebih baik dengan biaya yang diminimalkan, sehingga semua aspek dapat terpenuhi.

Ada beberapa hal lain yang ia pegang teguh, juga yakni "Hand on/down to earth" dimana sikap adalah tindakan nyata kita.

 "Jangan menghabiskan waktu sia-sia hanya sekedar melihat usahamu berjalan, apapun yang kita kerjakan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Selalu mendengarkan, serta jangan gengsi untuk ikut terlibat dalam hal sekecil apapun."







  Bersama Keluarga Tercinta



Saat ini telah banyak Ayah-Bunda yang lebih mempercayakan buah hati mereka pada daycare yang berkualitas salah satunya di BUBBLEGUM KIDS, ini menandakan bahwa perkembangan dunia anak tak ada habisnya, dan dunia parenting sangatlah penting bagi masyarakat modern.




 “...Jangan melihat usaha / bisnis sebagai sumber keuanganmu, tetapi lihatlah sebagai sumber kebahagiaanmu; lakukan dengan hati, sehingga apa yang kita lakukan itu benar-benar menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi diri kita. Bukan demi pencitraan ataupun media untuk menjatuhkan pihak lain..”



   BIOGRAFI & PROFIL LENGKAP OWNER   

BUBBLEGUM KIDS Daycare & Early Education Center


Hard Work will never betray you – [ Kerja keras tak akan mengkhianati hasil ] hal itulah yang sudah dibuktikan oleh pengusaha muda berdarah Yogyakarta, yakni Bunda Dita ( begitu ia dipanggil di Daycare miliknya ) Sang Pendiri BUBBLEGUM KIDS Daycare & Early Education Center ini mempunyai semangat pantang menyerah dalam mengembangkan usahanya. Bernama lengkap Meyditha Kartikasari, SE., MM. ini dilahirkan pada tanggal 3 Mei 1986 di timur Indonesia, tepatnya di kota Jayapura, Papua. Mengenyam bangku pendidikan SMU di SMU Bosa Yogyakarta & Sarjana di Universitas Atmajaya Yogyakarta, kemudian melanjutkan jenjang S2-nya di Universitas Tarumanagara Jakarta. Ia terlahir dari keluarga yang berkecukupan dan biasa saja dan tidak terlalu menuntut dalam memikirkan masa depan, tidak ada yang begitu spesial dalam dirinya sampai Tuhan benar-benar mengujinya.

Setelah lulus dari program Master of Management, beliau memulai karir dalam bidang marketing, kemudian beralih profesi di bidang entertain, memiliki beberapa prestasi di dunia modeling, sempat menekuni seni peran pada beberapa FTV, film indie dan membintangi beberapa TVC (iklan), kemudian meninggalkan dunia seni, dikarenakan memulai kehidupan berumahtangga bersama seorang Kepala Seksi Penilaian - Kementerian Keuangan Republik Indonesia, yakni Bpk Fransiscus Raja Doly, ST., M.Ec.Dev.

 Bersama para talent dan crew dalam salah satu TVC Shoot   

Seperti kebanyakan ibu-ibu muda lainnya, ia mengalami dilema pasca melahirkan putra pertamanya, berbagai pilihan datang, antara, kembali mengejar karir di kantor, atau menjalankan bisnis seperti halnya kedua orangtua dan saudara-saudaranya. Namun kedua kegiatan tersebut mempunyai konsekuensi yaitu harus rela meninggalkan buah hatinya di rumah bersama sang pengasuh. Tentu sangat sedih jika harus kehilangan moment-moment berharga bersama buah hati tercinta. 

Bunda ditha kemudian berupaya mencari solusi agar anaknya tetap mendapat pengasuhan yang baik ketika ia harus kembali bekerja. Berbekal sharing pengalaman teman-teman suaminya yang telah lebih dahulu mendaftarkan anaknya di sebuah Daycare, akhirnya beliau memutuskan untuk menitipkan anaknya pada Daycare. Perburuan Bunda Dita dan suami mulai mencari daycare yang sesuai dengan keinginan mereka pun dimulai. Berbagai daycare di depok telah dikunjungi tetapi perjalanan mencari daycare yang pas di hati ini tidak membuahkan hasil, dimana beliau ingin sekali menemukan Daycare dengan program belajar & bermain (agar sistem motorik buah hatinya berkembang dengan baik), memiliki bunda guru yang bisa menjaga dan memiliki pola asuh yang baik, kebersihan dan keamanan yang terjaga, serta tentunya bersahabat dengan kantong mereka.

Sempat berputus asa dalam hal mencari partner pengasuhan dan pendidikan anak, tetapi dengan bermodalkan keberanian dan dukungan teman-teman yang juga memiliki keluhan yang sama, maka hal inilah yang menimbulkan gagasan untuk mendirikan daycare dengan berbagai kriteria tersebut. Setali tiga uang, sang suami tercinta pun sangat antusias mendukung idenya, mengingat sang suami pun sangat menyukai dunia anak-anak terbukti beliau pernah bekerja part time pada sebuah TK Internasional di Surabaya ketika mengeyam pendidikan S1-nya.

 “ Saya tahu, pastinya banyak sekali orangtua yang tidak tega meninggalkan buah hatinya dengan pengasuh di rumah, dengan pola asuh yang tidak kita ketahui apakah sudah sesuai atau tidak….., apakah pendidikan yang didapat buah hati kita sudah terpenuhi / sesuai dalam tahap perkembangan mereka.
Banyak daycare yang murah meriah tetapi tidak semua dapat memenuhi kebutuhan anak dalam hal perkembangan sistem motorik mereka, sangat disayangkan apabila kita lebih memilih untuk mengorbankan usia Emas Buah Hati kita.
"Kecerdasan seorang anak terbentuk sejak dini, yaitu pada masa keemasan mereka, masa dimana mereka ingin tahu segala hal.“


Oleh karena itu, berbekal sisa tabungan yang dimilikinya, beliau mulai fokus pada usaha jasa Daycare, dimana kegiatan barunya itu diharapkan bisa memberinya dua hal positif, yaitu Tetap berusaha, dan Tetap menjalankan kegiatan parentingnya. Sebelum memulai usahanya tersebut, Beliau juga berusaha mencari berbagai hal dan pengetahuan mengenai seluk beluk Usaha Daycare dan Parenting. Beliau terjun langsung untuk berbelanja setiap keperluan daycare seperti mainan, kasur, bantal dan berbagai fasilitas pendukung lainnya. Terkait permodalan, Dia juga mencari bantuan dari pihak Bank untuk memulai usaha barunya. Namun, pihak Bank tak begitu saja menyetujuinya. Di titik inilah ia mulai menjalankan usaha jasa daycarenya dari nol. Di titik yang sama ini jugalah, beliau mulai bersentuhan dengan kerasnya dunia bisnis jasa. Di mulai dari competitor yang melakukan persaingan tidak sehat, masalah keuangan dan sumber daya yang belum sesuai dengan kriteria yang diinginkan, terlebih lagi hambatan dari masyarakat sekitar. Dukungan suami dan kerinduan untuk menghadirkan pengasuhan terbaik untuk buah hati tercinta merupakan kunci kekuatan bagi bunda Ditha untuk bisa terus bertahan.

Bermula dari tempat sewa seadanya, beliau mulai membangun daycare semaksimal mungkin, dari mulai mengumpulkan karyawan dengan kualifikasi yang baik hingga memenuhi fasilitas yang mendukung perkembangan sistem motorik anak-anak. Berbagai masalah telah dihadapi, perjalanan dan pengalaman telah dilewati hingga saat ini beliau telah berhasil memiliki sebuah tempat yang cukup luas dengan fasilitas pendukung yang lengkap, serta kualifikasi karyawan yang memenuhi syarat sebagai partner Ayah-Bunda dalam mengasuh dan mendidik buah hati. Tentunya dengan biaya yang terjangkau.

Sampai sekarang Owner sendiri masih hobi membaca buku. Buku apa saja, baik yang bisnis maupun nonbisnis termasuk parenting.  “Setiap saya ke mall, saya selalu menyempatkan diri ke toko buku,” katanya. “Kalau naik travel, kalau tidak tidur, ya, saya selalu membaca,”. Manfaatnya banyak, selain untuk meng’update pengetahuan, juga membantu sekali dalam binis dan kegiatan sosial sehari-hari”. Satu lagi, wanita yang menguasai berbagai ketrampilan ini sangat senang belajar. Ia pernah mengikuti beberapa kursus ketrampilan seperti kursus tata rias wajah & rambut, acting & modeling, multimedia  serta mengikuti sanggar tari.

..Kalau dalam menjalankan usaha, kunci sukses saya: think, act, learn + baca, dengar, lihat. Kedua, kalau saya tidak tahu, saya tanya. Saya juga tidak merasa sungkan menceritakan kegagalan saya.

Beliau tidak pernah malu untuk belajar sesuatu dari bawah “ apapun yang kita lakukan, asal dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka tidak ada yang namanya kegiatan yang sia-sia dan tidak bermanfaat. Menurut beliau ,

  “ Kesuksesan sejati itu adalah jika kita bisa bermanfaat bagi orang lain.”


Selain itu, pegangannya adalah: “do the right thing, do the thing right”. Do the right thing diartikan sebagai suatu pedoman pada pola manajemen yang baik. Dimana beliau sendiri telah lama mempelajari ilmu manajemen. Do the thing right memiliki penekanan terhadap pentingnya suatu action. “Prinsip saya, usaha dan kepentingan pribadi tidak boleh dicampur,” ujar pengagum dunia property ini.

Baginya bisnis adalah mengembangkan potensi sumber daya yang ada, responsif terhadap sesuatu hal, konsisten dan bertanggung jawab untuk kehidupan yang lebih baik, bukan sekedar materi. Prinsip dan nilai yang ia junjung sangat kuat antara lain "Continous Improvement", dimana harus terus berinovasi dan berimprovisasi dalam mengembangkan  produktivitas usahanya, dengan waktu yang lebih cepat, kualitas lebih baik dengan biaya yang diminimalkan, sehingga semua aspek dapat terpenuhi.

Ada beberapa hal lain yang ia pegang teguh, juga yakni "Hand on/down to earth" dimana sikap adalah tindakan nyata kita.

 "Jangan menghabiskan waktu sia-sia hanya sekedar melihat usahamu berjalan, apapun yang kita kerjakan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Selalu mendengarkan, serta jangan gengsi untuk ikut terlibat dalam hal sekecil apapun."







  Bersama Keluarga Tercinta



Saat ini telah banyak Ayah-Bunda yang lebih mempercayakan buah hati mereka pada daycare yang berkualitas salah satunya di BUBBLEGUM KIDS, ini menandakan bahwa perkembangan dunia anak tak ada habisnya, dan dunia parenting sangatlah penting bagi masyarakat modern.


 
BUBBLEGUM KIDS Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template